Saturday, January 12, 2008

Katakan Dengan Blog

Pada hari ini PPI Berlin mengadakan acara yang menarik sekali, yaitu Katakan Dengan Tinta ( KDT), sebuah seminar tentang jurnalistik untuk menyebarkan gagasan bahwa menulis itu penting.
Memang benar menulis itu penting, kenapa ? Pada awalnya orang disekolahkan untuk belajar membaca dan menulis.
Sekali lagi MEMBACA DAN MENULIS.
Untuk orang zaman dahulu, kemampuan membaca dan menulis merupakan suatu tolok ukur bahwa orang itu berpendidikan dan mungkin punya wawasan yang lebih.
Untuk zaman sekarang mungkin urusan membaca dan menulis tidak lagi cukup. Orang harus punya kemampuan, ilmu pengetahuan, keterampilan di bidang tertentu untuk bisa mencari uang atau bekerja.
Tapi di zaman ini dengan makin mudahnya kesempatan bersekolah , bisa mengenyam pendidikan sampai ke jenjang tertinggi, kesempatan bersekolah di luar negri, apakah orang dengan otomatis bisa membaca dan menulis ?

Engga juga tuh.
Membaca dengan artian mau membaca sebuah buku sampai habis, tekun dalam membaca da sering membaca.
Gw masih belom bisa membaca yang baik rupanya. Mau baca buku pelajaran aja cepet ngantuk, baca buku 1 tema aja nyicilnya lama, minjam buku dari perpus belum tentu dibuka. Yang lancar cuma baca novel atau komik.
Nah menulis apalagi. Disuruh mengarang aja ngecap, alias tulis apa yang ada di pikiran lo, yang penting panjang, 1 tema dibahas bertele tele gak pake inti, yang penting waktu dikumpulin terlihat panjang dan dapet nilai yang bagus. Gurunya juga ga bakal baca kok. Soalnya pengalaman di sekolah dulu begitu, karangan pendek, to the point, ga pernah dapet nilai maksimal. Nginget nginget ulangan PPKn, agama, bahasa indonesia waktu dulu hehehehhe.
Intinya teknik teknik menulis yang baik dan benar sama sekali gak dilatih. Prakteknya panjang karangan yang menentukan nilai ulangan.

Seminar Katakan Dengan Tinta mencoba untuk membuka wawasan kita untuk melihat ternyata gak semua orang berpendidikan bisa menulis baik, bagaimana memulai menulis, apa yang penting jika orang ingin menulis dsb.
Idenya sudah ada sejak lama tapi belum bisa direalisasikan secepatnya, sampai suatu ketika ketua PPI Berlin menelepon gw dan memberi kabar bahwa KDT akan dijalankan dan gw ditunjuk sebagai koordinator konsumsi.
OMG, kayaknya sejak sering membantu acara makan malam di KBRI, jabatan ini semakin lengket melekat di diri gw. Ga bisa protes, apalagi uda ditunjuk dan acaranya sudah cukup dekat. Alasan cuma gw satu satunya yang akrab dengan konsumsi KBRI sebenarnya tidak benar, pasukan berbatik bukan cuma gw doank, banyak student yang pernah membantu juga di KBRI dan pernah menyentuh logistik juga.
Jadi KDT tetap berlangsung dan gw tetep sebagai konsumsi.

Pembicara kali ini adalah seorang senior di bidang jurnalistik, cukup terkenal ( sejujurnya gw ga pernah denger tentang dia sih ), sekarang dubes ceko yaitu Bapak Salim Said.
Gw udah mulai lupa lupa lagi nih apa isi seminarnya. Sebelum gw bener lupa semuanya mending gw tulis dulu beberapa point penting yang beliau sampaikan.

Pada zaman dahulu filsuf2, pemikir2 dan penulis2 mendapatkan bahan2 tulisan dari berefleksi, berpikir atau merenungkan sendiri. Tapi sekarang cara itu udah gak bisa dipakai lagi karena gak perlu orang susah2 mikirin suatu bahan tulisan karena referensi untuk suatu tema apapun itu banyak. Buku dan literatur sudah sekian banyak tidak seperti waktu abad2 awal. Orang yang mencari bahan dengan berefleksi, berpikir atau merenungkan sendiri sekarang uda ga ada.
Yang penting adalah membaca tulisan2 yang sudah ada.
Iya nih, sekarang intinya membaca lagi. Ternyata tujuan awal sekolah bersekolah untuk bisa membaca dan menulis tidak selalu dimengerti oleh pelajar dan orang2 yang sudah punya gelar akademis. Cuma bisa tapi tidak mau membaca itu menjadi penyakit orang indonesia kebanyakan. Untuk membuat tulisan ilmiah atau tulisan lainnya orang perlu mencari bahan yang didapat dengan membaca.
Lalu bagaimana belajar teknik menulisnya? Dari membaca juga. Banyak buku2 tentang bagaimana cara menulis yang baik, tinggal dibaca. Yang agak sulit adalah menemukan tema tulisan yang harus dipikir sendiri. Lalu apakah dengan membaca bukunya, otomatis orang langsung bisa menulis ? Engga juga. Itu harus dilatih juga dengan belajar menuliskan sesuatu. Semakin banyak orang menulis, semakin banyak juga orang tahu, bagaimana orang memperbaiki tulisannya sendiri. Übung macht Meister, stimmt?

Katakan dengan blog adalah suatu tindakan praktek langsung untuk seminar katakan dengan tinta. Di sini gw bakal banyak menulis. Gw uda menuliskan kenapa gw sampai membuat blog ini di posting pertama gw. Bapak Salim Said juga mengatakan sulitnya mencari referensi suatu sejarah, karena pelaku sejarahnya gak pernah menuliskan ceritanya. Gw bikin blog juga sebagai bahan pengingat sejarah, yaitu sejarah gw sendiri. Orang bakal lupa sama riwayat hidupnya sendiri, yakin deh. Lo mana bisa lagi disuruh cerita tentang masa sekolah lo, ketika uda tua nanti. Pasti banyak lupanya.
Sekarang gw aja disuruh cerita tentang sekolah gw aja, uda banyak lupa. Pikun amat ya.
Menulis blog juga suatu latihan juga buat gw, setidaknya. Ok lah kalau sekarang isi blog gw masih berantakan, isinya gak jelas, temanya kabur, kurang kreatifitasnya, gaya tulisan masih belom menarik. Mungkin suatu saat kalau gw uda bisa menulis lebih baik lagi, gw masih bisa menggunakan salah satu fitur blog yang sangat penting dan berguna, yaitu EDIT YOUR BLOG, hehehehhehe.
Maksudnya kalau tulisan pertama masih kacau balau, ya gapapa. Suatu saat masih bisa diedit, diperbaiki, ditambahkan pokok pikiran baru dan lama2 mungkin bisa jadi tulisan yang lebih baik lagi.
Menulis itu bisa jadi gak sesulit yang dibayangkan lagi. Cuma sediain waktu buat menulis, cari tema yang ringan, ga butuh banyak buku referensi, bisa cepet dikerjakan.
Gw aja nulis blog ini gak butuh baca sesuatu dulu, cuma nulis begitu saja apa yang ada dipikiran gw dan mengorek2 ingatan gw. Yaaa, prinsip ngecap itu tadi. Tapi serius deh, kalo lo sering nulis kayak gitu, ngecap lo juga bakal tambah jago. Bertele telenya agak berkurang, penyampaian ide bakal tambah jelas, susunan tulisan juga bakal tambah rapi dsb. Itu salah satunya memulai cara belajar menulis yang paling gampang.
Kalo disuruh nulis yang berat2 dan profesional seperti wartawan gw juga belom bisa kali, yang pake referensi buku tebel2, yang musti pake bahasa ilmiah, yang berkaitan dengan kuliah.
Blog ini gw bikin
sekalian juga sebagai latihan nulis juga. Sebagai tambahan sarana pengingat riwayat gw. Gw masih banyak tema2 yang ada di kepala gw. Blog gw ini masih bakal panjang lagi. Mudah2an dengan sering ngisi blog kebiasaan menulis gw akan terlatih dan suatu saat ketika sudah waktunya menulis Diplomarbeit atau karya ilmiah lainnya, gw uda gak bingung2 lagi.

1 comment: