Saturday, December 27, 2008

Sebuah Refleksi Natal

Natal dirayakan bersama seluruh umat kristiani di dunia sebagai kelahiran Yesus Kristus. Yang unik dari pesta ulang tahun ini adalah tanggal ulang tahun ini ditetapkan, karena emang gak ada yang tahu tanggal berapa sebenarnya Yesus lahir. Makanya gak semua umat kristiani merayakan natal tanggal 25 desember. Pada masa gereja awal gak ada yang namanya pesta natal, peristiwa yang paling dahsyat waktu itu adalah kematian dan kebangkitan Yesus. Pada akhirnya orang ingin juga mencari tahu kapan lahirnya Yesus dan menetapkan sebuah hari.

Natal sudah dirayakan lebih dari 1500 tahun di eropa dan baru ada di indo ratusan tahun lalu. Setelah 1 millenium lebih natal lama2 bukan jadi perayaan iman, tapi jadi tradisi saja saking lamanya. Makanannya, lagu2, kado2, hiasan2. Secara suasana, di eropa pasti lebih terasa, belum tentu secara iman. Gw pengen nulis tentang refleksi gw sendiri tentang natal kali ini.
Karena sekarang perayaan kelahiran maka pertanyaannya simpel aja, untuk apa kita dilahirkan?
Pertanyaan ini muncul gara2 gw masih merasa ada yang kurang, hampa dan ketidak puasan dalam hidup gw sendiri.
Harusnya bukan cuma sekedar kado dari Tuhan buat nyenengin orang tua. Ada makna yang lebih dari itu seperti yang tertulis
' mata-Mu melihat selagi aku bakal anak dan dalam kitab-Mu semua tertulis hari hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya ' ( Mamur 139:16 )
Mencari tau apa gunanya hidup yang sudah diberikan. Kadang2 makna hidup bisa dicari lewat renungan dan refleksi diri atau bisa ditemukan dari orang2 lain yang ada di sekitar kita. Kadang2 gw merasa sangat bersemangat, kadang2 engga seperti sekarang. Gw lagi gak bisa nemuin makna hidup sendiri dan gak bisa juga juga nemuin dari orang lain. Gw merasa untuk kali ini
gw merasa kesepian, tapi untungnya masih bisa kumpul2 sama teman2 di sini.

Balik ke natal, Yesus sempat mengatakan sendiri untuk apa kedatangannya, salah satunya untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat. ( Lukas 5:32 ).
Natal juga harusnya menjadi tanda untuk kelahiran kita menjadi manusia yang baru. Mari bersama2 lahir kembali bersama Yesus karena seseorang harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:3) supaya pikiran dan roh kembali diperbaharui ( Efesus 4:22-23) dengan contoh konkret yang bagus sekali ada di ayat selanjutnya (Efesus 4:28).
Kalau perbuatan kita baik, kita akan menjadi terang dunia / teladan buat orang di sekitar (Matius 5:16 ).

Balik lagi ke gw sendiri, ini bisa jadi makna hidup gw yang baru. Cuman gimana realisasinya ? Contoh perbuatan yang konkret jarang ditulis di kitab2 suci. Semua harus direfleksikan sendiri menurut keadaan masing2. Mungkin jawabannya ada di orang lain, pengen tau mungkin saja ada orang yang merasa senang dengan kehadiran gw. Kepada mereka itulah gw merasa mempunyai
damai natal. Sukacitamu adalah berkah buat gw karena sukacita sejati itu kalau kita bisa bikin orang lain senang.
Gw harus jujur jawaban dari alkitab sama sekali tidak memuaskan karena terlalu umum. Sekarang2 ini masih jadi masa2 yang bikin gw merasa desperate. Usaha gw sekarang cuma 1, mencoba mengenal banyak orang dan melihat apa gw bisa memberi sebuah senyum di wajah mereka.

Monday, December 22, 2008

Last Tribute to My Aunt

Hari ini gw telpon indo dan dapet berita duka cita. Kebetulan bener gw telpon, soalnya dengan keadaan komputer yang makin parah, telpon ke indo juga makin sulit.
Tante gw meninggal karena kanker. Terakhir kali telpon keadaannya juga emang uda kritis karena sudah terlambat ketauannya dan pagi hari ini beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

Tante gw ini termasuk salah satu orang yang punya banyak jasa di kehidupan gw terutama waktu gw masih kecil. Dia ini ahli pengobatan tradisional dan ahli urut mengurut. Macam2 resep obat tradisionalnya, gw juga gak ngerti banyak kalau soal ini. Ceritanya waktu gw kecil, gw itu bandel dan gampang keseleo. Tante gw ini yang sering ngurutin gw kalau lagi keseleo dan pernah juga waktu turun berok. Karena keseringan diurut, gw gak pernah takut diurut kalau salah urat, keseleo dan bisa nahan sakitnya diurut. Lama2 gw bisa belajar juga buat mengenal badan sendiri. Sekarang aja kalau misalnya ada memar, abis kepentok gw bisa ngurut sendiri, bisa nyari2 di mana urat yang sakitnya karena gak selalu harus dipikit di tempat yang memar itu.
Sayangnya buat ngurutin orang gw gak bisa.

Sekarang gw gak bisa hadir di saat2 terakhirnya, waktu kremasinya yang mungkin besok gw juga gak bisa hadir. Gw cuma bisa berdoa dari sini, semoga kesalahan2nya diampuni, diterima di sisi Tuhan dan terima kasih untuk semuanya. Istirahatlah dalam damai sejati.
Selamat jalan...

1 Tahun denk-woanders; Tema Marriage

Blog gw uda 1 tahun aja umurnya dan total posting mencapai 59 biji. Kerajinan amat, tiap minggu 1 posting. Biar rajin nulis sepertinya super duper sedikit banget pembacanya, tapi biarin aja lah. Gw masih bakal nerusin nulis karena emang tujuan awalnya buat dokumentasiin perjalanan kuliah.

Tema perayaan 1 tahun ini gak perlu dipikir lama2. Tepat kemarin ini gw baru aja pulang dari aachen buat kondangannya bekas temen rumah lama gw. Jadi temanya soal nikah lanjutin posting terdahulu. Temen gw ini umurnya cuma beda 1 tahun aja dari gw, sama2 student yang belum kelar kuliahnya dan gak mungkin lulus tahun 2009. Karena dulu pernah tinggal serumah, jadinya tau juga sedikit banyak proses dari awal pacaran sampai akhirnya berani buat nikah. Dibilang mantap bener gw juga gak bisa bilang. Pacarannya gak terlalu lama dan karena keluarga temen gw di indo dan keluarga cewenya di jerman, maka 2 keluarga ini gak pernah ketemu langsung. MBA juga engga. Lantas datang dari mana keberanian temen gw ini ?
Tadinya bonyok temen gw ini bakal datang sebelum nikah tapi karena masalah visa akhirnya tertunda dan waktu wedding keluarga temen gw yang datang cuma 1 sepupunya aja, sisanya temen2 dari berlin dan itu juga gak banyak. Akad nikah ( karena dia islam) tanpa didampingi keluarga, gimana rasanya ya ?

Wedding dia banyak kasih inspirasi ke orang2 lain. Walau keadaannya begini akhirnya tetep jadi juga. Terharu juga jadinya. Walau acaranya berdasar islam tapi siraman rohaninya bisa gw terima karena yah emang gak salah. Semua cuma butuh keberanian. Gw juga masih gak bisa bayangin, masih student dan belum ada penghasilan tetap, gimana kasih makan istri. Tapi di situ juga keuntungannya. Nikah sebelum ada keuangan yang mantap, sedikit kemungkinan cewenya mau karena harta. Temen lain yang sering ngeledekin gw karena masih belum ada cewe bilangnya kalau kerjaan uda mantap cewe juga pasti datang. Gw cuma jawab balik percuma kalau cinta karena uda punya karir, modal, mobil, rumah dll. Bagaimana kalau cowonya tiba2 kesusahan, tanda tanya besar itu. Sangat dimengerti kalau cewe pengen punya cowo yang bisa menjamin hidupnya, tapi cowo juga pengen punya cewe yang bisa juga menemani di saat2 sulitnya. Sering terdengar pertanyaan, bisa gak cewe kita diajak hidup susah.

Temen yang lain lagi dengan sembrono bilang nyiapin mental itu mah gak susah. Pada awalnya gw gak bisa langsung terima, tapi akhirnya gw bisa juga ngerti kenapa bisa ada kesimpulan itu. Kalau memang sudah pengen, secara usia juga uda pantas emang harusnya gak susah. Kalau orang normal si, begitu uda kawin harusnya mulai belajar dengan sendirinya untuk menjalani
kewajiban dan tanggung jawabnya. Kalau memang bener2 sayang sama pasangannya harusnya orang juga bakal belajar dengan sendirinya untuk berusaha lebih dewasa.

Buat temen gw itu, selamat menempuh hidup baru. Walau masih ada banyak hal yang belum beres, keputusan buat nikah ini gak salah. Kalau memang dia sendiri yang bilang sudah waktunya, jangan ditunda lagi. Buat gw sendiri persiapan untuk ke arah itu masih lama, masih ada PR yang belum berhasil dikerjain.

Thursday, December 18, 2008

Tengah Semester 7

Tak terasa uda mau natal dan tahun baruan aja. Waktu cepet bener. Semester 7 ini aja juga
uda masuk ke tengah semester.
Kata orang abis mata pelajaran dasar abis dan masuk ke Hauptstudium pelajarannya lebih menarik. Itu emang bener sih. Jadi lebih banyak bahas soal makanan meskipun tetap ada tentang fisika. Hmmm ngomong ngomong soal fisika, ternyata bayangan gw tentang sebuah makanan harus diperluas lagi. Tadinya sih gw pikir cuma produksi, pengolahan, pengemasan, kontrol kualitas. Ternyata untuk sampai di proses itu ada aspek kimia, fisika dan biologi yang bakal mempengaruhi tiap jenis makanan.

Di semester ini gw ada labor mikrobiologi pangan. Intinya sih belajar mikroorganisme apa yang kira2 bisa mengkontaminasi tiap bahan makanan dan ngintipin hasilnya di mikroskop. Jika belajar di mikrobiologi pangan bicara tentang kontaminasinya maka di pelajaran bioteknologi pangan biacara tentang kegunaannya dalam produksi.

Terus di labor yang lain labor proses dan kualitas kontrol yang diuji sifat kimia dan fisikanya.
Contohnya kayak nilai pH yang bisa mengawetkan, kadar air, campuran air dan lemak, bagaimana sifat makanan berubah karena pengaruh temperatur dll.
Di bagian sini kadang2 rahasia suatu produk makanan tersimpan. Ini yang jadi bikin gw kagum dengan kompleksitas sebuah makanan.
Kadang buat produksi dibutuhkan mesin, di sini juga ada crossover sama teknik mesin. Biar cuma sedikit tapi harus ada pelajarannya. Makanya dapet juga pelajaran sifat mekanik proses ( gak tau tau terjemahan bagusnya apa ). Karena pikirannya kalau misalnya mau transport makanan cair di pipa bakal berlaku juga hukum fisika tentang fluid. Kadang harus dipelajarin juga gimana mesin harus mampu contohnya sortir bahan makanan berdasar besar dll atau membuang kotoran. Dan pengolahan dengan panas, tekanan udara dll mengharuskan hukum termodinamik terpakai juga.

Ada juga pelajaran elektro, masih gak tau lah dimana gunanya. Yang begini2 ini yang bikin gw sekarang masih pusing, masih males buat rajin belajarnya.
Di jurusan gw emang gak kenal istilah mid test, jadinya bisa santai aja. Hari ini kebetulan kelas elektro kelas terakhir untuk tahun ini, labor hari jumat uda berenti dulu dan baru lanjut tahun depan. Jadi teorinya gw uda mulai liburan sekarang.